Biaya Rapid Test untuk ASN di Beberapa Daerah

Saat pandemi seperti sekarang ini, banyak hal dilakukan untuk mencegah penularan covid 19. Salah satunya yaitu dengan mengadakan test rapid. Tak hanya berlaku untuk masyarakat biasa dan medis, kini test juga diberlakukan untuk aparatur sipil negara atau ASN. Terkait tarifnya juga tidak jauh berbeda dengan umum. Berikut ada beberapa informasi terkait biaya rapid test untuk ASN.

Biaya Rapid Test ASN di Beberapa Daerah

1. Biaya Rapid Test di Jakarta
Ibu kota Indonesia, yaitu Jakarta merupakan salah satu wilayah dengan angka positif covid 19 yang tinggi. Sehingga berbagai macam upaya pemkot juga dilakukan untuk mengantisipasi dan memutus rantai penyebarannya. Mulai dari PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar), pembagian masker, hingga pelaksanaan test rapid baik secara individu maupun massal.

Biaya rapid test untuk ASN dan masyarakat di Jakarta berkisar Rp 290.000. Namun, biaya ini bukan sebagai patokan. Pasalnya setiap rumah sakit memiliki tarif yang berbeda dan pelayanannya juga berbeda. Saat ini, test rapid tidak hanya bisa dilakukan di rumah sakit saja, akan tetapi juga bisa melalui Drive-Thru. Test bisa dilakukan melalui mobil, dengan alat yang dibawa di dalamnya. Hasilnya akan diketahui beberapa waktu setelahnya.

2. Biaya Rapid Test di Semarang
Berbeda dengan Jakarta, biaya rapid test untuk ASN di Semarang lebih tinggi. Satu kali test, diperlukan biaya sekitar Rp 400.000 hingaa sekitar Rp 3 juta. Biaya sebesar itu, dibanderol dengan pelayanan dan paket tertentu. Salah satu rumah sakit menawarkan paket satu seharga Rp 400.000 dan sudah termasuk biaya dokter. Selanjutnya ada paket dua senilai Rp 800.000, yang mana pelayanannya rapid test, rontgen, pemeriksaan laboratorium, dan konsultasi.

Sementara itu, guna mendapatkan  surat rekomendasi bebas korona atau covid 19, ada juga pelayanan rapid test serta swab tes atau PCR. Di salah satu rumah sakit pemerintah tarifnya sebesar Ro 500.000 untuk rapid test saja. Sedangkan untuk swab test dikenakan biaya sebesar RP 2,3 juta. Tergolong tinggi memang.

Namun ada juga rumah sakit yang akan menggratiskan, apabila ternyata hasil testnya reaktif dan kemudian dapat digolongkan sebagai PDP atau pasien dalam pengawasan. Pembebasan biaya tersebut akan diberlakukan selama pengobatan hingga sembuh. Di sisi lain tetap harus membayar biaya periksa. Semua itu berlaku juga sama halnya dengan biaya rapid test untuk ASN. Ada pula pelayanan test yang menerapkan Drive-Thru layaknya di ibu kota.

3. Rapid Test di Surabaya
Angka positif Covid 19 tertinggi, kini sedang berada di Jawa Timur. Sama halnya dengan kota-kota lainnya, berbagai cara juga dilakukan untuk memutus rantai penyebaran virus ini. Bahkan, sempat diadakan rapid test untuk sekitar 310 ASN di Pengadilan Negeri Surabaya. Namun pada saat tes hanya 298 yang hadir, dan sisanya sekitar 12 orang nantinya dikenakan biaya rapid test untuk ASN menggunakan uang pribadi.

Secara umum biayanya berkisar mulai Rp 300.000 hingga Rp 4,5 juta. Tarif tersebut lebih tinggi jika dibandingkan Semarang. Pada salah satu rumah sakit, memberikan tarif test rapid secara drive thru sebanyak Rp 489.000. harga tersebut sama dengan biasanya rapid test normal atau datang ke rumah sakit. Sedangkan swab tes mencapai RP 4,5 juta.

Namun, bagi Anda yang ingin melakukan test dengan harga biasa juga bisa. Ada rumah sakit yang hanya menarik biaya sekitar Rp 300.000 saja untuk rapid test. Sedangkan untuk yang mencapai berjuta-juta itu termasuk sudah pada tes laboratorium lanjutan atau PCR Swab. Perlu diketahui bahwasanya, untuk sekedar tes saja hanya memerlukan waktu sekitar 10 menit. Itu untuk mengetahui apakah reaktif atau tidak.

Pada dasarnya biaya rapid test untuk ASN memang berbeda-beda di setiap daerah. Pelayanannya juga ada yang dibuat paket, periksa test saja, hingga uji lab. Semua itu dibuat menyesuaikan kebutuhan Anda. Alangkah baiknya bagi ASN yang hendak atau dari bepergian memilih tes rapid dengan pelayanan yang lengkap dan tepat, agar hasilnya juga pasti. Sembari menunggu hasil, jangan lupa untuk terus menjaga jarak, memakai masker, berolahraga, dan tetap menerapkan pola hidup sehat.

Subscribe to receive free email updates: