Mengenal Lebih Jauh tentang Kecerdasan Emosional

Mengenal Lebih Jauh tentang Kecerdasan Emosional

Sebelum kita membahas mengenai pengertian dari kecerdasan emosional, maka akan lebih baik apabila kita mengetahui terlebih dahulu mengenai apa itu emosi. Akar kata dari emosi berasal dari kata emotus yang tidak lain berarti dorongan dari dalam terhadap sesuatu. Dalam bahasa Indonesia sendiri, emosi diartikan sebagai perasaan yang diluapkan dalam waktu singkat. Selain itu, emosi juga sering dimaknai sebagai keadaan psikologis serta reaksi secara fisiologis yang terjadi pada manusia. Terdapat pula beberapa ahli yang mencoba merumuskan apa sebenarnya emosi itu. Beberapa orang setuju bahwa emosi merupakan hasil dari penyesuaian diri terhadap keadaan. Penyesuaian ini biasanya dilakukan untuk dapat menyelaraskan apa yang terjadi dalam diri seorang individu terhadap apa yang terjadi pada lingkungan di sekitarnya.

Pengertian Kecerdasan Emosional

Berdasarkan dari pengertian tentang kecerdasan tersebut, kita dapat menarik kesimpulan bahwa emosi terjadi dalam diri seorang individu secara psikologis. Emosi tersebut kemudian nampak dan diluapkan sebagai bentuk dari reaksi terhadap lingkungan sekitarnya. Dari pemahaman ini, maka kecerdasan emosional dapat diartikan sebagai kemampuan untuk mengendalikan dan mengelola emosi tersebut. Seseorang dengan tingkat kecerdasan yang lebih tinggi biasanya juga dapat memahami kondisi orang lain secara emosional. Seseorang dengan kecerdasan jenis ini biasanya memiliki ciri-ciri tertentu. Banyak pakar mengenai emosi seseorang telah menyimpulkan beberapa ciri emosional yang dimiliki oleh seseorang.

Berbicara mengenai ciri-ciri emosional yang dimiliki oleh seorang individu, manusia memiliki setidaknya tiga ciri emosi dasar. Tiga ciri emosi ini dapat berkembang menjadi emosi yang lebih kompleks apabila lingkungan di sekitar individu tersebut menuntut terjadinya perubahan emosi. Ciri yang pertama adalah rasa takut. Rasa takut yang berlebih dapat menimbulkan kecemasan.

Sedangkan ciri emosi yang kedua adalah amarah. Amarah dapat berkembang lebih jauh menjadi rasa marah. Simpati juga merupakan ciri emosi dasar. Emosi ini berkembang dari ciri emosi yang lebih mendasar, yaitu cinta. Selain ketiga ciri dasar emosi tersebut, seseorang juga mungkin memiliki ciri emosi lain. Ciri emosi lain yang sering didapati pada diri seorang individu mencakup kesedihan, benci, keinginan, kekaguman, serta hasrat.

Jenis Kecerdasan Emosional

Terdapat tidak kurang dari lima jenis kecerdasan emosional. Jenis kecerdasan ini dapat digolongkan berdasarkan tingkatan tertentu. Tingkatan tersebut dimulai dari dalam dan kemudian berkembang keluar. Hal ini sesuai dengan proses terjadinya emosi itu sendiri. Dengan demikian, jenis emosi yang terdalam tidak lain adalah kemampuan untuk mengenali emosi. Emosi pada diri seseorang muncul dengan sendirinya. Kemampuan untuk mengenali emosi yang muncul merupakan jenis kecerdasan yang paling mendasar. Meskipun demikian, diperlukan tingkat ketajaman yang cukup tinggi. Terkadang seseorang baru menyadari emosi kemarahannya ketika dirinya telah melakukan sesuatu yang tidak seharusnya dilakukan.

Pada tingkatan yang lebih lanjut pada jenis kecerdasan emosional adalah kemampuan dalam mengelola emosi itu sendiri. Seseorang dengan tingkat kecerdasan yang lebih tinggi biasanya mampu mengendalikan emosinya. Emosi yang paling reaktif adalah kemarahan. Kemampuan untuk mengendalikan kemarahan yang meluap-luap bukanlah perkara mudah. Hanya pribadi dengan tingkat kecerdasan tinggi saja yang secara emosional mampu mengendalikan kemarahannya. Hal yang sama juga berlaku pada jenis emosi yang lain seperti kesedihan. Terkadang seseorang berlarut-larut dalam rasa sedih yang mendalam sehingga mempengaruhi individu tersebut secara menyeluruh. Hal ini tentunya menandakan bahwa secara emosional, pribadi yang bersangkutan tidaklah begitu cerdas dalam mengelola emosinya.

Berbicara mengenai kesedihan yang mendalam, terkadang rasa sedih menghambat kita untuk melakukan sesuatu yang produktif. Selain kemampuan dalam mengendalikan emosi, kemampuan untuk memotivasi diri juga merupakan salah satu jenis kecerdasan emosional. Kemampuan ini merupakan tingkatan yang lebih tinggi. Hal ini dikarenakan seorang individu harus mampu memanipulasi keadaan emosionalnya sendiri.

Tidak hanya itu saja, individu tersebut juga harus mampu untuk melihat keadaannya dari sudut pandang yang lebih optimis. Optimistis dan harapan terhadap keadaan yang lebih baik tentunya akan memotivasi keadaan individu yang bersangkutan. Selain kesedihan, terkadang kecemasan juga merupakan kondisi yang memerlukan motivasi diri. Terlepas dari jenis emosi yang mendasarinya, kemampuan untuk memotivasi diri sangat diperlukan untuk melepaskan diri dari kondisi tersebut.

Pada tingkat pertama tentang kecerdasan emosional, kita telah membahas tentang kemampuan mengenali emosi diri. Pada tingkatan kali ini, kita akan membahas tentang kemampuan untuk mengenali emosi orang lain. Berbeda dengan kemampuan untuk mengenali emosi pada diri sendiri, kemampuan untuk mengenali emosi orang lain memerlukan kemampuan untuk melihat keluar dari diri sendiri. Kemampuan ini kerap dihubungkan dengan rasa empati. Empati merupakan salah satu reaksi yang muncul untuk menanggapi kondisi emosi orang lain. Seseorang yang menyatakan rasa bela sungkawa merupakan salah satu contoh sederhana dari tingkat kecerdasan ini. Seseorang tersebut mengerti betapa beratnya kondisi kehilangan seorang kerabat. Oleh karena itu, dirinya menunjukkan rasa bela sungkawanya pada orang lain yang merasa kehilangan.

Tingkatan tertinggi dari jenis kecerdasan emosional adalah kemampuan untuk membina hubungan baik dengan orang lain. Kemampuan ini diletakkan pada tingkatan tertinggi karena seseorang tidak hanya perlu mengetahui keadaan emosi orang lain, melainkan juga menempatkan dirinya agar mampu membina hubungan yang baik. Membina hubungan yang baik dengan mengandalkan kondisi emosi orang lain memang sangat rapuh. Hubungan baik tersebut dapat berubah dengan singkat hanya dikarenakan sebuah kejadian yang sepele saja. Oleh karena itu, seseorang yang secara emosional memiliki tingkat kecerdasan tinggi dapat membina hubungan baik ini terlepas dari keadaan yang terjadi di lingkungan sekitarnya.

Pada artikel kali ini, kita telah belajar tentang pengertian dari emosi berdasarkan dari akar katanya. Selain itu, kita juga memahami beberapa ciri mendasar yang dimiliki oleh emosi seseorang. Hal terpenting yang kita pelajari pada kesempatan kali ini adalah jenis kecerdasan emosional. Jenis tersebut digolongkan dalam tingkatan tertentu. Penggolongan ini diawali dari tingkatan terendah ketika seseorang mampu mengenali emosinya sendiri. Tentunya tingkatan jenis ini hanya melibatkan pribadi orang tersebut saja. Pada tingkatan jenis emosi yang lebih tinggi, seseorang harus mampu membina hubungan baik dengan orang lain. Ini tentunya melibatkan keberadaan orang lain beserta dengan kemampuan untuk mengenali emosi orang lain tersebut.

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Mengenal Lebih Jauh tentang Kecerdasan Emosional"

Post a Comment