Daftar Nama Suku Bangsa di Indonesia
Sebagai warga negara Indonesia, sudah sepatutnya Anda merasa bangga dengan negara sendiri. Pasalnya, Indonesia adalah negara kepulauan yang sangat menakjubkan. Tak hanya itu, suku bangsa di indonesia juga beragam sehingga banyak orang dari luar negeri terpukau di buatnya. Wilayah Indonesia ada dari Sabang sampai dengan Merauke. Semboyan Bangsa Indonesia yakni Bhinneka Tunggal Ika menegaskan bahwa meskipun berbeda-beda, tapi tetap bangsa Indonesia adalah satu. Makna yang bisa diambil dari semboyan kebanggaan Indonesia tersebut adalah bahwa negara yang menjadi tanah air ini memiliki keragaman suku dan budaya. Dimana keragaman tersebutlah yang menjadi tombak kekayaan dan keberhasilan Indonesia sampai saat ini.
Budaya dan Suku Bangsa di Indonesia yang Sangat Terkenal Hingga Mendunia
Indonesia memiliki 34 Provinsi dengan bahasa daerah, rumah adat, tarian, pakaian adat, alat musik, senjata tradisional, dan suku yang berbeda-beda. Suku bangsa di indonesia memang sangat menarik karena walaupun berbeda semua warga Indonesia menjadi satu dan saling menolong satu sama lain. Beberapa suku bangsa Indonesia diantaranya adalah suku Dayak Benuaq, suku Gayo, suku batak, suku Melayu, suku Mentawai, suku Sakai, dan lain sebagainya. Keragaman budaya dan suku Indonesia juga didukung oleh terpisahnya wilayah-wilayah karena lautan. Dari kajian sosiologi, keragaman adalah suatu kondisi yang memang terjadi dalam kehidupan bermasyarakat. Dalam hal ini, pemerintah wajib mendorong dan mendukung adanya keberagaman tersebut agar menjadi kekuatan tersendiri bagi bangsa Indonesia agar menjadi negara yang lebih baik.
Keberagaman suku Indonesia terbentuk dari luas dan banyaknya pulau-pulau di penjuru tanah air. Dimana setiap suku bangsa mempunyai karakteristik dan ciri khas yang berbeda-beda baik dari aspek budaya maupun sosial. Berdasarkan informasi yang diperoleh dari Badan Pusat Statistik atau BPS, diketahui bahwa Indonesia memiliki 1.128 suku bangsa. Sangat luar biasa bukan? Bagaimana caranya ribuan suku bangsa tersebut menjadi satu dan hidup rukun sampai dengan sekarang? Alasannya tentu saja karena Indonesia adalah karena semua suku bangsa memiliki masa lampau dan sejarah yang sama. Sehingga semua warga negara Indonesia memiliki rasa saling memiliki dan saling bersaudara tanpa memandang perbedaan suku dan budaya. Keberagaman suku bangsa di indonesia memang menjadi suatu kebanggaan bagi masyarakat.
Keberagaman tersebut juga menjadi sebuah tantangan tersendiri bagi Indonesia karena bisa menyebabkan adanya perbedaan pendapat yang mampu membuat orang lepas kendali. Timbulnya perasaan kedaerahan yang berlebihan serta tindakan yang anarkis mampu merusak persatuan NKRI. Maka dari itu, pemerintah harus bisa mewujudkan kerukunan yang kondusif antar suku, budaya dan agama agar tercipta prinsip kebersamaan, toleransi, kesetaraan dan saling menghormati antar suku dan budaya. Pernahkah terlintas dalam pikiran Anda apa yang menyebabkan adanya keberagaman suku bangsa di indonesia? Perlu diketahui bahwa perbedaan suku tersebut bisa disebabkan oleh banyak hal. Berikut adalah beberapa diantaranya.
1. Adanya interaksi dengan kebudayaan asing
Salah satu faktor yang menyebabkan perbedaaan suku di Indonesia adalah adanya interaksi dengan pedagang asing. Dimana orang asing tersebut mentransfer agama dan corak budaya yang berbeda kepada warga Indonesia sehingga memicu terjadinya akulturasi dari berbagai unsur agama dan kebudayaan.
2. Kondisi alam dan iklim wilayah yang berbeda
Setiap wilayah memiliki kondisi alam serta iklim yang berbeda-beda. Ada wilayah yang tinggal di pegunungan dan pesisir memicu munculnya perbedaan suku dan bahasa. Perbedaan musim kemarau dan musim hujan setiap daerah juga menyebabkan perbedaan di kalangan masyarakat.
3. Keadaan geografis
Masing-masing wilayah di Indonesia memiliki keadaan geografis yang berbeda-beda. Seperti yang diketahui bahwa Indonesia adalah negara kesatuan yang terdiri dari ribuan pulau. Pulau-pulau tersebut dipisahkan oleh laut dan selat. Hal inilah yang menyebabkan adanya perbedaan lingkungan geografis Indonesia. Kondisi inilah yang kemudian memunculkan banyaknya keanekaragaman suku, ras, golongan dan budaya Indonesia. Tak hanya itu, kondisi geografis juga membuat mata pencaharian penduduknya berbeda-beda. Sehingga peralatan yang digunakan untuk membuat bentuk pakaian dan rumah pun jadi berbeda antar satu wilayah dengan wilayah lainnya. Tentu saja hal ini juga berdampak besar terhadap kesenian dan budaya yang dimiliki masing-masing daerah.
Kesenian, kekerabatan, adat istiadat, dan suku bangsa Indonesia memang memiliki banyak sekali perbedaan. Namun, satu hal yang perlu Anda ketahui adalah masing-masing suku memiliki hukum yang sama mulai dari persekutuan, hak milik tanah, dan kehidupan sosial. Yang mana semuanya berasaskan kekeluargaan dan gotong royong seperti ciri khas Indonesia selama ini. Suku bangsa merupakan golongan manusia atau sekelompok orang yang terikat langsung oleh identitas dan kesadaran atas kesatuan kebudayaan. Suku bangsa di indonesia sangat menarik karena masing-masing orangnya memiliki identitas dan kesadaran tersendiri terhadap kebudayaan dari suku bangsanya. Oleh sebab itu, kenapa masyarakat Indonesia biasanya menggunakan bahasa daerahnya di berbagai tempat. Selain itu, mereka juga sangat mencintai kebudayaan, adat istiadat serta kesenian sukunya.
Suku-suku bangsa di Indonesia adalah warisan bangsa yang sangat terkenal hingga mendunia. Banyak negara yang merasa takjub dengan keberagaman suku bangsa Indonesia yang tetap selaras dan bersatu meskipun dibatasi oleh banyak perbedaan. Perbedaan tersebut meliputi bahasa, adat istiadat, kesenian daerah, tipe fisik, dan lain sebagainya. Misalnya saja bahasa, ada masyarakat yang menggunakan bahasa Jawa, bahasa Madura, bahasa Batak dan lain sebagainya. Ada suku bangsa di indonesia yang memiliki kesenian daerah berupa tari Janger, Tari Topeng, Tari Saudati, Tari Cakalele dan masih banyak yang lainnya. Dimana perbedaan tersebut justru membuat masyarakat semakin mencintai tanah airnya.
Berikut Ini Daftar Suku Bangsa di Indonesia per Provinsi
Aceh
- Suku Aceh
- Suku Alas
- Suku Devayan
- Suku Gayo
- Suku Haloban
- Suku Kluet
- Suku Lekon
- Suku Pakpak
- Suku Sigulai
- Suku Singkil
- Suku Tamiang
- Suku Minangkabau
- Suku Aneuk Jamee
Sumatera Utara
- Suku Batak
- Suku Batak Angkola
- Suku Batak Karo
- Suku Batak Mandailing
- Suku Batak Pakpak
- Suku Batak Simalungun
- Suku Batak Toba
- Suku Minangkabau
- Suku Melayu
- Suku Nias
Sumatera Barat, Riau, dan Jambi
- Suku Minangkabau
- Suku Sakai
- Suku Talang Mamak
- Suku Kerinci
- Suku Kubu
- Suku Melayu
- Suku Mentawai
Kepulauan Riau
- Suku Melayu
- Suku Laut (Orang Laut/Orang Sampan)
- Orang Barok
- Orang Bentan (punah)
- Orang Bulang (punah)
- Orang Galang (punah)
- Orang Kanaq (sekarang menetap di Malaysia)
- Orang Ladi (punah)
- Orang Laut Kappir (sekarang menetap di Thailand)
- Orang Mantang
- Orang Mepar (punah)
- Orang Moro (punah)
- Orang Muka Kuning (punah)
- Orang Nanga
- Orang Posik (Pusek/Persik)
- Orang Sebarok
- Orang Sengkanak
- Orang Sugi (punah)
- Orang Tambus
- Orang Teluk Nipah
- Orang Trong (punah)
- Etnis Tionghoa (Hainan, Hakka, Hokkien, Tiochiu)
Sumatera Selatan dan Bangka Belitung
- Ameng Sewang
- Anak Dalam
- Bangka
- Belitung
- Daya
- Musi Banyuasin
- Musi Sekayu
- Ogan
- Enim
- Kayu Agung
- Kikim
- Komering
- Lahat
- Lematang
- Lintang
- Kisam
- Palembang
- Pasemah
- Padamaran
- Pegagan
- Rambang Senuling
- Lom
- Mapur
- Meranjat
- Musi
- Ranau
- Rawas
- Saling
- Sekak
- Semendo
- Pegagan Ilir
- Pegagan Ulu
- Penesak
- Pemulutan
Bengkulu dan Lampung
- Bengkulu
- Pasemah
- Kedurang Padang Guci
- Rejang
- Enggano
- Kaur
- Serawai
- Lembak
- Mulo-muko
- Suban
- Pekal
- Batin
- Pindah
- Lampung
Jakarta
- Suku Betawi
- Suku Sunda
- Suku Jawa
- Etnis Tionghoa
- Suku Batak
- Suku Minangkabau
Jawa Barat dan Banten
- Suku Sunda
- Suku Betawi
- Suku Badui
- Suku Jawa
- Suku Cirebon
Jawa Tengah dan Yogyakarta
- Suku Jawa
- Suku Sunda
Jawa Timur
- Suku Jawa
- Suku Bawean
- Suku Tengger
- Suku Osing
- Suku Madura
Kalimantan Barat
- Suku Melayu
- Pontianak
- Sambas
- Sintang
- Ngabang
- Sanggau
- Suku Dayak
- Babak
- Badat
- Barai
- Bangau
- Bukat
- Entungau
- Galik
- Gun
- Iban
- Jangkang
- Kalis
- Kantuk
- Kayan
- Kayanan
- Kede
- Kendayan
- Keramai
- Klemantan
- Pos
- Punti
- Randuk
- Ribun
- Cempedek
- Dalam
- Darat
- Darok
- Desa
- Kopak
- Koyon
- Lara
- Senunang
- Sisang
- Suhaid
- Sungkung
- Limbai
- Maloh
- Mayau
- Mentebak
- Menyangka
- Sani
- Seberuang
- Sekajang
- Selayang
- Selimpat
- Dusun
- Embaloh
- Empayuh
- Engkarong
- Ensanang
- Menyanya
- Merau
- Mualang
- Muara
- Muduh
- Muluk
- Ngalampan
- Ngamukit
- Nganayat
- Panu
- Pengkedang
- Pompang
- Senangkan
- Suruh
- Tabuas
- Taman
- Tingui
- Tionghoa
Kalimantan Tengah dan Kalimantan Selatan
- Suku Banjar
- Banjar Kuala
- Banjar Pahuluan
- Banjar Batang Banyu
- Suku Dayak
- Dayak Abal
- Dayak Bakumpai
- Dayak Berangas
- Dayak Meratus
- Dayak Dusun Deyah
- Dayak Bentian
- Dayak Bawo
- Dayak Lawangan
- Dayak Maanyan
- Dayak Ngaju
- Suku Dayak Ot Danum
- Suku Dayak Siang Murung
- Dayak Taboyan
- Suku Bugis
- Orang Bugis Pagatan
Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara
- Suku Banjar
- Suku Kutai
- Suku Berau
- Suku Dayak
- Auheng
- Huang Tering
- Oheng
- Abai
- Jalan
- Touk
- Baka
- Kayan
- Tukung
- Bakung
- Kenyah
- Basap
- Merap
- Benuaq
- Punan
- Seputan
- Bem
- Tahol
- Pasir
- Tingalan
- Tidung
- Timai
- Penihing
- Tunjung
- Saq
- Kulit
- Berusu
- Bulungan
- Long Gelat
- Busang
- Long Paka
- Modang
Bali dan Nusa Tenggara Barat
- Suku Bali
- Suku Loloan
- Nyama Selam
- Trunyan
- Bayan
- Dompu
- Donggo
- Kore
- Nata
- Mbojo
- Suku Sasak
- Suku Sumbawa
Nusa Tenggara Timur
- Abui
- Alor
- Anas
- Atanfui
- Suku Atoni
- Babui
- Bajawa
- Bakifan
- Blagar
- Suku Boti
- Suku Bunak
- Deing
- Ende
- Faun
- Flores
- Hanifeto
- Helong
- Kabola
- Karera
- Kawel
- Kedang
- Suku Kemak
- Kemang
- Kolana
- Kramang
- Krowe Muhang
- Kui
- Labala
- Lamaholot
- Lemma
- Lio
- Suku Manggarai
- Maung
- Mela
- Modo
- Muhang
- Nagekeo
- Ngada
- Noenleni
- Riung
- Rongga
- Rote
- Sabu
- Suku Sika
- Suku Sumba
- Tetun
- Tetun Terik di Kupan
- Tetun Portugis di perbatasan dengan Timor Leste
- Marae
Sulawesi Utara dan Gorontalo
- Bantik
- Bolaang Uki
- Borgo
- Suku Gorontalo
- Suku Kaidipang
- Suku Minahasa
- Suku Mongondow
- Polahi
- Ponosakan
- Ratahan
- Suku Sangir
- Talaud
- Tombulu
- Tonsawang
- Tonsea
- Tonteboran
- Toulour
Sulawesi Tengah
- Bada
- Pamona
- Bajau
- Balaesang
- Balantak
- Banggai
- Bungku
- Buol
- Dampelas
- Dondo
- Kahumamahon
- Kaili
- Muna
- Tomia
- Wakotobi
- Wawonii
- Kulawi
- Saluan
Sulawesi Tenggara
- Buton
- Tojo Una-una
- Tolaki (Kota Kendari, Kab : Konawe, Konewe Selatan dan Utara)
- Moronene (Kab. Bombana)
- Labeau
- Tomboki
- Wuna (Kab. Muna)
- Wolio(Kab.Buton/Kota Bau-Bau)
- Mekongga (Kab. Kolaka/Kolaka Utara)
- Wangi-Wangi, Kaledupa, Tomia, Binongko (Kab. Wakatobi)
Sulawesi Barat
- Pattae
- Mandar
- Dakko
- Pannei
- Pattinjo
Sulawesi Selatan
- Bentong Duri
- Luwu
- Makasar
- Massenrempulu
- Bugis
- Duri
- Daya Selayar
- Toala
- Toraja
- Oro dipedalaman Bone selatan (Bonto Cani)
- Bajo di pesisir Teluk Bone, Pulau Sembilan Sinjai, Selayar
Maluku dan Maluku Utara
- Alune
- Ambon
- Aru
- Babar
- Bacan
- Banda
- Bulli
- Buru
- Fordata
- Galela
- Gane
- Gebe
- Halmahera
- Haruku
- Jailolo
- Kei
- Kisar
- Laloda
- Leti
- Lumoli
- Maba
- Makian
- Mare
- Memale
- Moam
- Modole
- Morotai
- Nuaulu
- Pagu
- Patani
- Pelauw
- Rana
- Sahu
- Sawai
- Seram
- Taliabo
- Tanimbar
- Ternate
- Tidore
- Tobaru
- Tobelo
- Togutul
- Wemale
- Wai Apu
- Wai Loa
- Weda
Papua dan Papua Barat
- Aero
- Airo Sumaghaghe
- Airoran
- Ambai
- Amberboken
- Amungme
- Dera
- Edopi
- Eipomek
- Ekagi
- Ekari
- Emumu
- Eritai
- Fayu
- Foua
- Gebe
- Gresi
- Hattam
- Humboltd
- Hupla
- Inanusatan
- Irarutu
- Isirawa
- Iwur
- Jaban
- Jair
- Kabari
- Kaeti
- Pisa
- Sailolof
- Samarokena
- Sapran
- Sawung
- Wanggom
- Wano
- Waris
- Watopen
- Arfak
- Asmat
- Baudi
- Berik
- Bgu
- Biak
- Borto
- Buruai
- Kais
- Kalabra
- Kimberau
- Komoro
- Kapauku
- Kiron
- Kasuweri
- Kaygir
- Kembrano
- Kemtuk
- Ketengban
- Kimaghama
- Kimyal
- Kokida
- Kombai
- Korowai
- Kupul
- Kurudu
- Kwerba
- Kwesten
- Lani
- Maden
- Sawuy
- Sentani
- Silimo
- Tabati
- Tehid
- Wodani
- Ayfat
- Yahrai
- Yaly
- Auyu
- Citak
- Damal
- Dem
- Dani
- Demisa
- Demtam
- Mairasi
- Mandobo
- Maniwa
- Mansim
- Manyuke
- Mariud Anim
- Meiyakh
- Meybrat
- Mimika
- Moire
- Mombum
- Moni
- Mooi
- Mosena
- Murop
- Muyu
- Nduga
- Ngalik
- Ngalum
- Nimboran
- Palamui
- Palata
- Timorini
- Uruway
- Waipam
- Waipu
- Wamesa
- Yapen
- Yagay
- Yey
- Anu
- Baso
Meskipun terdiri dari suku bangsa yang berbeda, tapi warga negara Indonesia tetap satu dengan tanah air Indonesia dan bahasa Indonesia. Suku bangsa di indonesia harus bersatu padu untuk menjaga kesatuan NKRI agar senantiasa utuh. Karena pada dasarnya, semua warga negara Indonesia adalah satu. Dalam mengembangkan sikap persatuan dan saling menghormati antar suku, ada banyak sekali sikap yang bisa diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Beberapa diantaranya adalah saling gotong royong, tolong menolong, bekerjasama, melakukan musyawarah untuk menemukan solusi, toleransi, saling pengertian, tidak berprasangka buruk terhadap suku lain, dan lain sebagainya. Jangan menjadikan keanekaragaman ini menjadi perbedaan. Tapi buatlah keanekaragaman budaya dan suku tersebut menjadi kekayaan yang harus dibanggakan oleh bangsa Indonesia. Hanya dengan cara itulah keanekaragaman suku bangsa di indonesia bisa mendapat nilai positif di mata dunia.
0 Response to "Daftar Nama Suku Bangsa di Indonesia"
Post a Comment