Full Day School Setuju! Asal Guru Tidak Dibebankan dengan Administrasi
Seperti yang diketahui, sekarang ini pemerintah khususnya Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan tengah gencar mensosialisasikan sistem full day school ke sekolah-sekolah yang ada di seluruh wilayah Indonesia. Salah satu daerah yang saat ini sudah menerapkan sistem FDS adalah Purwakarta. Hasil penerapan tersebut nantinya akan dijadikan bahan evaluasi dan analisis pemerintah terhadap keefektifan sistem tersebut untuk memberi pendidikan kepada para siswa.
Sebagian besar guru mengatakan setuju terhadap keputusan pemerintah mengadakan sistem FDS ini. Tapi pihak PGRI atau Pengurus Besar Persatuan Guru Republik Indonesia dengan jelas meminta kepada pihak pemerintah untuk tidak terlalu membebani para rekan guru terkait dengan tugas administrasi. Permintaan tersebut tentu saja merujuk pada sistem pendidikan baru yakni sekolah pendidikan karakter atau FDS. Karena seperti yang diketahui, sistem ini memang menyerap banyak waktu baik untuk para anak didik maupun tenaga pendidik.
Unifah Rosyidi selaku pelaksana tugas Ketua Umum PB PGRI yang ditemui media di Gebung Guru Indonesia, daerah Jakarta Pusat beberapa waktu yang lalu mengatakan bahwa guru sebaiknya jangan dibebani dengan tugas administrasi yang banyak, apalagi sudah mengajar selama full day. Sangat membebani tentunya jika sudah mengajar seharian penuh tapi masih harus melakukan pekerjaan administrasi demi memenuhi kebutuhan. Unifah Rosyidi menjelaskan bahwa ia setuju dengan adanya full day school yang dibuat oleh Mendikbud Muhadjir Effendy guna membenahi sistem pembelajaran di Indonesia. Dimana untuk mendapatkan tunjangan sertifikasi, guru harus mengajar selama seharian penuh.
Tak hanya itu, Unifah juga mengaku setuju dengan kebijakan Mendikbud yang melaksanakan sekolah hanya selama lima hari lalu menjadikan hari Sabtu sebagai hari khusus untuk keluarga. Dia mengatakan bahwa kebijakan tersebut adalah kompensasi yang layak untuk didapatkan guru agar bisa bekerja secara maksimal.
Unifah sendiri mengatakan bahwa ia sudah diundang oleh pemerintah untuk memformulasikan kebijakan FDS dengan kondisi dan kemampuan guru. Terutama terkait dengan perumusan syarat pemenuhan sertifikasi serta kegiatan mengajar untuk sekolah pendidikan karakter. Adanya sistem pembelajaran ini, Unifah berharap tidak akan ada lagi istilah kerja buruh untuk para guru di Indonesia.
Masyarakat sendiri mungkin masih bingung dan takut dengan sistem pembelajaran full day school ini. Muhadjir Effendy selaku Menteri Pendidikan dan Kebudayaan menjelaskan bahwa Presiden Joko Widodo memberikan pesan bahwa untuk membuat kondisi pendidikan Indonesia menjadi ideal maka kedua aspek pendidikan untuk siswa harus bisa terpenuhi.
Kedua aspek tersebut adalah pengetahuan umum dan pendidikan karakter. Untuk Sekolah Dasar, siswa akan mendapat pendidikan karakter sebesar 80 persen sementara 20 persennya adalah pengetahuan umum. Berbeda dengan Sekolah Menengah Pertama, dimana pendidikan karakter harus terpenuhi sebesar 60 persen dan pengetahuan umum sebesar 40 persen.
Demi memenuhi adanya pendidikan karakter di sekolah, Kemendikbud akan lebih dalam mengkaji pengaplikasikan sistem belajar mengajar full day school. Perlu digaris bawahi bahwa FDS ini bukan berarti para pelajar harus belajar selama seharian full di sekolah. Program pembelajaran ini dibuat untuk memastikan bahwa siswa bisa mengikuti proses pembelajaran terkait dengan kegiatan untuk penanaman pendidikan karakter, salah satunya adalah kegiatan ekstrakurikuler.
Muhadjir juga mengatakan bahwa lingkungan sekolah harus didesain untuk memiliki suasana belajar yang menyenangkan. Kondisi ini bisa diperoleh dengan menerapkan sistem pembelajaran formal setengah hari lalu dilanjut dengan kegiatan ekstrakurikuler. Jadi setelah belajar setengah hari, para siswa tidak langsung pulang tapi mengikuti kegiatan ekstrakurikuler yang dapat membentuk karakter, kepribadian serta mengembangkan bakat mereka. Kegiatan ini juga harus menyenangkan para siswa.
Dengan adanya pendidikan karakter ini, para siswa akan terhindar dari segala pengaruh negatif seperti tawuran, penyalahgunaan narkoba, dan lain sebagainya. Sampai saat ini, sistem belajar FDS masih dalam pengkajian. Dimana masih banyak beberapa aspek yang harus terpenuhi untuk menerapkan sistem belajar tersebut, mulai dari sarana dan prasarana, kondisi geografis, kondisi sosial, sumberdaya manusia dan lain sebagainya. Para orang tua juga diharapkan untuk tidak perlu khawatir dengan keamanan dan kenyamanan anak. Karena anak akan berada dalam pengawasan sekolah sehingga akan terhindar dari hal-hal negatif yang biasanya didapatkan di luar sekolah. Lantas, bagaimana pendapat Anda tentang sistem belajar full day school ini?
0 Response to "Full Day School Setuju! Asal Guru Tidak Dibebankan dengan Administrasi"
Post a Comment