Gaji Guru SMA Negeri tahun 2017

Guru adalah tenaga pengajar di sekolah. Kedudukan guru saat ini ada dua yaitu ada yang sebagai PNS dan ada yang sebagai pegawai tidak tetap atau sering disebut sebagai guru honorer. Dahulu, gaji guru SMA Negeri yang berstatus PNS dan honorer dibayarkan oleh pemerintah daerah setempat. Namun, semenjak Januari 2017 peraturannya berubah yaitu gaji guru baik yang PNS maupun honorer dibayarkan oleh pemerintah provinsi. Guru status PNS mendapat gaji sesuai golongan masing-masing, rata-rata upahnya mencapai Rp 3.000.000,00 per bulan. Meskipun guru PNS dibayar pemerintah provinsi namun gajinya telah masuk dalam APBN. Upah guru honorer juga tak seberapa yaitu hanya Rp 75.000,00 per jam. Sehingga gaji guru honorer SMA total hanya mencapai Rp 1.500.000,00. Untuk gaji guru di sekolah swasta ditentukan oleh sekolah itu sendiri, karena merekalah yang mengelola dana dari siswa.

Gaji guru SMA Negeri yang Tersendat Pada Awal Tahun 2017

Saat pergantian wewenang pembayaran gaji guru SMA Negeri dari pemerintah daerah ke pemerintah provinsi sempat mengalami penundaan 3-5 bulan di beberapa daerah di Indonesia. Hal ini karena, belum diterbitkannya peraturan resmi dari gubernur, sehingga terjadi penundaan pembayaran. Selain itu, gaji untuk guru honorer juga mengalami ketidakjelasan apakah akan ditanggung pemerintah provinsi atau masih pemerintah kabupaten. Namun, dilihat dari APBD Kabupaten sudah tidak mencantumkan honor untuk guru. Oleh karena itu, gaji guru honorer SMA masih samar-samar. Beberapa sekolah negeri bahkan mengaku bahwa pihaknya tidak sanggup untuk menggaji guru tidak tetap dan takut salah mengambil langkah jika menalanginya terlebih dahulu.

Penundaan pembayaran gaji guru SMA Negeri menimbulkan keresahan dan permasalahan yaitu dikabarkan beberapa guru honorer terpaksa meminjam uang kepada pihak lain untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Bahkan, pencairan gaji guru honorer belum mendapat kejelasan dari pihak pemerintah. Namun, dari pihak guru itu sendiri juga memaklumi perihal belum cairnya honor karena peralihan wewenang dari kabupaten dilimpahkan ke provinsi. Akan tetapi, sangat disayangkan pihak pemerintah itu sendiri belum memberi keterangan secara resmi terkait hal tersebut. Sehingga masih menimbulkan pertanyaan dan pikiran negatif dari pihak para guru tidak tetap.

Gaji guru SMA Negeri dengan status tidak tetap diakui tidak dapat mencukupi kebutuhan rumah tangga yang saat ini serba mahal. Sehingga dapat dikatakan hak para guru belum didapatkan, hal ini menambah beban untuk guru honorer. Padahal, para guru telah menjalankan tugas dan kewajibannya dengan sangat baik yaitu mengajar dari pagi hingga sore. Namun, sampai saat ini guru honorer belum memperoleh tindak lanjut dan fasilitas yang memadai dari pihak pemerintah provinsi. Ini akan menjadi pekerjaan tambahan bagi pemerintah untuk dapat mensejahterakan kehidupan para guru sebagai pahlawan tanpa tanda jasa.

Para guru honorer SMA Negeri berharap semoga permasalahan ini cepat terselesaikan dan menemukan titik temu. Maka dari itu, pemerintah harus tanggap dan turun tangan menangani permasalahan tersebut. Apabila kondisi honor para guru tidak tetap dapat dibayarkan sesuai kapasitasnya, maka ini akan menjadi semangat untuk para guru dalam menjalankan tugasnya yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa. Selama ini, terkadang ditemukan guru honorer malas-malasan, salah satu penyebabnya adalah upah yang tidak sesuai dengan kinerja yang telah dilakukan. Meskipun demikian, para guru sebaiknya bersabar dan tetap menjalankan tugas secara maksimal. Karena, jika begitu pihak siswalah yang akan dirugikan.

Bukan hanya guru tidak tetap saja, semua pihak baik sekolah ataupun masyarakat sangat mendukung perbaikan kesejahteraan untuk gaji guru SMA Negeri. Hal tersebut penting dilakukan, melihat tugas guru yang tidak mudah dan kondisi ekonomi yang serba susah. Oleh karena itu, perlu adanya peningkatan kesejahteraan guru melalui upahnya yang perlu ditingkatkan. Agar harapan tersebut dapat terwujud, pemerintah harus berusaha keras untuk membuat suatu aturan yang jelas, cepat dan tidak menimbulkan kontroversi dari berbagai pihak. Jadi, tidak menimbulkan huru-hara baik di masyarakat, pihak sekolah maupun para guru. Masalah pendidikan dan yang terkait di dalamnya memang telah menjadi permasalahan bagi negara Indonesia. Secara tidak langsung dapat mempengaruhi proses pembelajaran dan mental anak didik.

Subscribe to receive free email updates: